Buku 1
ALLAH TRI TUNGGAL MAHA ESA
Peristiwa : Ceramah Hamran Ambrie atas undangan Majelis Ulama Indonesia, yang diprakarsai oleh Panitia Islam, pada tanggal
22 Juli 1979 dengan pokok pembahasan, Ke-Ilahi-an Jesus Kristus dan Allah Tri Tunggal Maha-Esa.
Pembahasan : Direncanakan tiga tokoh utama, yaitu :
Prof.DR. Hamka,
Prof.DR. H.M. Rasyidi
Prof.Drs. Hasbullah Bakry SH
Namun yang datang hadir hanya Prof.DR. H.M. Rasyidi, dengan tambahan 9 orang penyanggah.
Pokok Pembahasan :
Allah Tritunggal, bukanlah dalam pengertian wujud Allah itu tiga bersatu sebagaimana lazimnya difahami oleh penulis-penulis
Muslim, melainkan bahwa Allah yang Esa itu ada Tiga Qudrat Kuasanya yang jelas diuraikan dalam Kitab Kejadian 1:1-3, yaitu
:
1. Allah itu mencipta. Sebagai pencipta dalam perjanjian baru disebut "Bapa" (Matius 11:25, Lukas 10:21)
2. Kuasa Allah ke-dua adalah berfirman, dalam Perjanjian Baru disebut "Anak". (Yohanes 1:1,14)
3. Kuasa Allah ke-tiga adalah pemberi hidup, dalam Perjanjian Baru disebut "Rohulkudus" (Yohanes 14:16,26)
Disebut Bapa, Anak dan Rohulkudus itu adalah Allah Esa itu sendiri. Kaitannya dengan Yesus Kristus, adalah dua Kuasa Allah,
yaitu berfirman dan memberi hidup itu ada di dalam Jesus, dan itulah sebabnya Jesus disapa Anak Allah, atau firman Allah yang
hidup, dan Pemberi Hidup. (Yohanes 1:14, 1 Yohanes 1:1,Yohanes 10:10b). Dari penjelasan ini, Prof.DR.H.M Rasyidi memberi tanggapan
:"Jika demikian ajaran Kristen, sebenarnya tidak ada masalah yang harus dipertentangkan antara Islam dan Kristen".
(lihat halaman 4 baris ke-4 enz).
Buku 2
ALLAH sudah pilihkan buat saya
Hidup Baru dalam Kristus
Peristiwa : Buku kesaksian Hamran Ambrie bagaimana prosesnya sebagai seorang Muslim yang baik, lantas berubah dapat menerima
Jesus sebagai Tuhan dan Juruselamat Pribadinya.
Kesaksian adalah merupakan suatu keharusan bagi setiap orang, sebagaimana diamrkan dalam Injil Yohanes dikatakan : "Jikalau
Penghibur yang akan Ku utus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi
kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku ". (Yohanes 15:26-27).
Isi buku kesaksian :
1. Hamran Ambrie, hanya menyaksikan peristiwa pengalamannya sendiri, bagaimana prosesnya sampai ia menerima Jesus itu
tanpa menyinggung-menilai-menyalahkan kepercayaan orang lain.
2. Mula-mula ia menemukannya dalam Quran s.Almaidah ayat 68 yang mengatakan : "Katakanlah! Hai Ahli kitab Kamu tiada
pada agama yang sebenarnya, kecuali apabila kamu turuti Taurat dan Injil dan apa-apa yang diturunkan kepadamu daripada Tuhanmu"
(hal.4)
3. Mula-mula dia ragu, yang mana yang disebutkan "Taurat dan Injil"; itu, apakah yang terdapat dalam Bijbel
ataukah memang Quran itu sendiri. Untuk ketetapan hatinya, dia berdoa (hal.5)
4. Kemudian dia menemukan keyakinan yang pasti karena hidayat (petunjukkan) Tuhan, yang dijelaskan satu persatu : Jesus
disebut Anak Allah, ialah analogi Firman (hal.18) Jesus disebut Tuhan ialah Kuasa Allah ada di dalam Dia (hal.20-25) Tauhid
Kristiani. Hal 25-30. Allah Tri Tunggal yang Maha Esa (hal.31-36) Kematian dan Kebangkitan Jesus (hal 36-48) Kebenaran Alkitab
(hal.48-52)
5. Dalam penguraian kesaksiannya sama sekali tidak mendeskreditkan Islam atau menyalah-nyalahkan ajaran Islam.
-----------------------------------------------------------
Buku 3
KE-ILAHI-AN JESUS KRISTUS
Peristiwa : Tulisan Hamran Ambrie ini adalah semata-mata menjewab buku tulisan beberapa tokoh Muslim yang menyerang keyakinan
iman orang Kristen terhadap Jesus Kristus itu misalnya :
1. Tulisan Hasbullah Bakry dalam bukunya "Nabi Isa dalam Al-Quran dan Nabi Muhammad dalam Bijbel".
2. Tulisan H.M. Arsyad Thalib Lubis dalam bukunya "Ke-Esa-an Tuhan menurut ajaran Kristen dan Islam"
3. Tulisan H.M. Abu Achmadi, Ustadz Dja'far dalam bukunya "Perbandingan Agama"
4. Tulisan Drs. Sidi Gazalba, dalam bukunya "Perbandingan Agama Praktis Ketuhanan Nasrani-Islam"
5. dll.
Kesimpulan isi buku ke-Ilahi-an Jesus Kristus :
1. Menjelaskan makna Ke-Ilahi-an Jesus Kristus itu, ialah 2 kuasa Allah (Berfirman dan membimbing) ada di dalam Jesus
sebagaimana dijelaskan dalam Yohanes 14:10. (hal 5-8)
2. Menceritakan kelahiran dan masa kanak-kanak Jesus menurut Alkitab (hal.9-18)
3. Menjelaskan menurut Alkitab, apakah Jesus itu Allah ataukah manusia (hal 19-40)
4. Menjelaskan secara Alkitabiyah, sebabnya Jesus disebut Anak Allah (hal 41-53)
5. Menjelaskan menurut Alkitab, sebab-sebabnya Jesus disebut Tuhan (hal 54-67)
6. Menerangkan pelbagai mukjizat yang ada di dalam kuasa Jesus (hal 68-81)
7. Dalam penjelasan-penjelasan ini dibantah serangan-serangan dan pengertian-pengertian yang salah dari penulis-penulis
Muslim yang disebutkan di atas.
Kesimpulannya :
Buku ini ditulis adalah menjawab, memberi penjelasan iman Kristiani dari pengertian penulis-penulis Muslim yang salah
-----------------------------------------------------------
Buku 4
TIDAK ADA NUBUAT KENABIAN MUHAMMAD
DALAM ALKITAB
Peristiwa : Tulisan Hamran Ambrie dalam judul tersebut di atas ini pun hanya semata-mata memberi jawab penulis-penulis
Muslim yang senantiasa memberikan tafsiran seenaknya bahwa Alkitab itu sendiri menubuatkan kenabian Muhammad. Hingga dengan
penafsiran mereka itu sangat menyakiti hati dan meresahkan iman orang-orang Kristen, buku-buku tulisan pihak Muslim yang disanggah
dalam penulisan Hamran Ambrie, antara lain :
1.Buku tulisan H. Mirza Muhammad Idris H.A dalam bukunya yang berjudul "Dialog dengan Advent".
2.Buku tulisan Prof.Mahmud Yunus dalam kitab Tafsir Qur’annya "Al-Qur’anulkarim".
3.Buku tulisan Drs. Hasbullah Bakry SH dalam bukunya "Nabi Isa dalam Al-Quran dan Nabi
Muhammad dalam Bijbel."
4.Tulisan Drs. Mahmoudin Sudin, dalam bukunya "Islam dengan Agama-Agama lain".
Kesimpulan buku ini :
1. Penulis-penulis Muslim itu menafsirkan ayat-ayat Alkitab dengan seenaknya secara salah, misalnya: Ulangan 18:15-22,
Injil Yohanes 14:16,17,26, Yohanes 15:25-27, Yohanes 16:7-15 dan lain-lain, yang kemudian oleh Hamran Ambrie dijawab dengan
dijelaskan permasalahannya yang sebenarnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam Alkitab, sama sekali tidak terdapat nubuat
bagi kenabian Muhammad itu.
2. Dalam penulisan buku ini, Hamran Ambrie sama sekali tidak menyerang keyakinan orang Islam, hanya menyanggah bahwa
ayat-ayat Alkitab yang mereka salah tafsirkan itu diletakkan kepada proporsi yang sebenar-benarnya.
3. Bagi orang Islam percaya bahwa Muhammad itu nabi, adalah hak kepercayaan mereka, namun tidaklah benar bahwa Alkitab
sudah menubuatkan akan kenabiannya itu. Penafsiran yang salah ini memang seyogianya harus disanggah, sebagai hak azasi setiap
pemilik kepercayaan, dalam hal ini Hamran Ambrie yang mempercayai Alkitabnya sebagai Firman Tuhan-nya menjaga jangan sampai
salah gunakan dengan maksud-maksud yang tidak benar itu.
4. Hamran Ambrie lakukan ini, adalah karena panggilan imannya.
|